fungsi penerangan jalan
Assalamualaikum wr.wb
saya ingin memposting sebuah artikel yang berguna...
Fungsi Penerangan jalan
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :
1Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan
2Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan
3Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malan hari
4Mendukung keamanan lingkungan
5Memberikan keindahan lingkungan jalan
Jenis Lampu Penerangan Jalan
◾Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari krakateristik dan penggunaannya secara umum dapat dilihat tabel dibawah ini
◾Rumah lampu penerangan dapat diklasifikasikan menurut tingkat perlindungan terhadap debu/benda dan air. hal ini dapat diindikasikan dengan istilah IP (Index of Protection) atau indek perlindungan, yang memiliki 2 angka, angka pertama menyatakan indek perlindungan terhadap air. sistem IP merupakan penggolongan yang lebih awal terhadap penggunaan peralatan yang tahan hujan dan sebagainya, dan ditandai dengan lambang. semakin tinggi indeks perlindungan (IP), semakain baik standar perlindungannya. ringkasan pengkodeaan IP mengikuti Tabel kode indek perlindungan IP (index of protection). pada umumnya indek perlindungan IP yang sering dipakai untuk kalsifikasi lampu penerangan adalah : IP 23, IP 24, IP 25, IP 54, IP 55, IP 64, IP 65, dan 66.
el Kode Indek IP (Indek of Protectio)
Ketentuan Pencahayaan dan Penempatan
Pencahayaan pada ruas jalan
Kualitas pencahayaan pada suatu jalan diukur berdasarkan metode iluminasi atau luminasi. meskipun demikian lebih mudah menggunakan metode iluminasi, karena dapat diukur langsung di permukaan jalan dengan menggunakan alat pengukur kuat cahaya. kualitas pencahayaan normal menurut jenis /kalsifikasi fungsi jalan ditentukan seperti pada tabel Kualitas Pencahayaan Normal
Tabel Kualitas Pencahayaan Normal
Rasio Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio)
Rasio maksimum antara kemerahan pencahayaan maksimum dan minimum menurut lokasi penempatan tertentu adalah seperti yang ditentukan pada tabel Rasio Kemerataan Pencahayaan dibawah.
Pemelihan Jenis dan Kualitas Lampu Penerangan
Pemilihan jenis dan kualitas lampu penerangan jalan didasarkan pada :
1Nilai efisiensi (lihat Tabel Jenis lampu penerangan jalan secara umum kolom 2)
2Umur Rencana
3Kekontrasan permukaan jalan dan obyek
Penempatan Lampu Penerangan
a. Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan :
1Kemerataan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan (lihat tabel rasio kemerataan pencahayaan).
2Kemerataan dan keamanan bagi pengguna jalan Pencahayaan yang lebih tinggi diarea tikungan atau persimpangan, dibanding pada jalan yang lurus.
3Pencahayaan yang lebih tinggi
b. Sistem penempatan lampu penerangan jalan disarankan pada tabel sistem penempatan lampu penerangan jalan.
c. Pada sistem Penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan adaptasi yang baik penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan ketidaknyamanan penglihatan dapat dikurangi.
Tabel Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan
d. Perencanaan dan penempatan lampu penerangan jalan dapat dilihat gambar dibawah ini
e. Batasan penempatan lampu penerangan jalan tergantung dari tipe lampu, tinggi lampu, lebar jalan dan tingkat kemerataan pencahayaan dari lampu yang akan digunakan. jarak antar lampu penerangan seara umum dapat mengikuti batasan seperti pada tabel (jarak antar tiang lampu penerangan (E) berdasarkan tipikal distribusi pencahayaan dan klasifikasi lampu). dalam tabel tersebut dipisahkan antara dua tipe rumah lampu. rumah lampu tipe A mempunyai penyebaran sorotan/sinar lebih luas, tipe ini adalah jenis lampu gas sodium bertekanan rendah, sedangkan tipe B mempunyai sorotan cahaya lebih ringan/kecil, terutama yang langsung ke jalan, yaitu jenis lampu gas merkuri atau sodium bertekanan tinggi.
Penataan Letak Lampu Penerangan Jalan
Pemasangan Rumah Lampu Penerangan
Pemasangan Tanpa Tiang
Pemasangan rumah tanpa tiang adalah lampu yang diletakkan pada dinding ataupun langit-langit suatu kontruksi, seperti dibawah kontruksi jembatan, dibawah konstruksi jalan layang atau dinding maupun langit-langit terowongan,dll. dapat dilihat pada gambar dibawah
Pemasangan Dengan Tiang
1. Pemasangan Dengan Tiang
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi kiri atau kanan jalan. tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan lengan tunggal seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.
2. Tiang Lampu Dengan Lengan Ganda
Tiang lampuini khusus diletakkan di bagian tengah/median jalan, dengan catatan jika kondisi jalan yang akan diterangi masih mampu dilayani oleh satu tiang. tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan lengan ganda seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.
3. Tiang Lampu Tegak Tanpa Lengan
Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara, yang pada umumnya ditempatkan dipersimpangan-persimpangan jalan ataupun tempat-tempat yang luas seperti pada gambar dibawah ini. jenis tiang lampu ini sangat tinggi, sehingga sistem penggantian/perbaikan lampu dilakukan di bawah dengan menurunkan dan menaikkan kembali lampu tersebut mengunakan kabel suspensi.
lampu Sodium / Natrium Tekanan Tinggi (SON)
lampu sodium tekanan tinggi (HPS/SON) banyak digunakan untuk penerapan diluar ruangan dan industri. lampu inilah yang digunakan pada sistem penerangan jalan umum kota medan. kelebihan dari lampu SON sehingga dipakai sebagai lampu untuk PJU adalah karena lampu ini memiliki spektrum kontinu, reproduksi warnanya baik terutama dari kulit manusia yakni cahaya kuning dengan daya tembus kabut yang besar ; dan penerangan dengan lampu jenis ini meningkatkan kecepatan penglihatan dan menghasilkan kontras yang besar. lampu HPS berbeda dari lampu merkuri dan metal halida karena tidak memiliki starter elektroda, sirkuit balas dan starter elektronika tegangan tinggi. tabung pemancar listrik terbuat dari bahan keramik, yang dapat menahan suhu hingga 2372F. di dalamnya di isi dengan xenon untuk membantu menyalakan pemancar listrik, juga campuran gas sodium - merkuri. lampu HPS dan diagram alir energinya pada gambar dibawah.
ciri - Ciri :
◾Efficacy - 50 - 100 lumens/Watt
◾Indeks Perubahan Warna - 1 - 2
◾Suhu Warna - Hangat
◾Umur Lampu - 24.000 jam
◾Pemanasan - 10 menit, pencapaian panas - dalam waktu 60 detik
◾Mengandung 1-6 mg sodium dan 20 mg merkuri
◾Gas pengisinya adalah xenon. dengan meningkatkan jumlah gas akan menurunkan merkuri, namun membuat lampu jadi sulit dinyalakan.
◾Arc tube (tabung pemancar cahaya) di dalam bola lampu mempunyai lapisan pendifusi untuk mengurangi silau.
Instalasi Lampu Penerangan Jalan Umum Kota Medan
Instalasi lampu penerangan jalan umum dikota medan dapat dilihat pada gambar dibawah.
Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Untuk mengetahui besarnya tenaga listrik yang digunakan oleh pemakai/pelanggan listrik (untuk keperluan rumah tangga, sosial, usaha/bangunan komersial, gedung pemerintah dan instansi), maka perlu dilakukan pengukuran dan pembatas daya listrik.
APP merupakan bagian dari pekerjaan dan tangung jawab pengusaha ketenagalistrikan (PT.PLN), sebagai dasar dalam pembuatan rekening listrik. pada sambungan tenaga listrik tegangan rendah, letak penempatan APP dapat dilihat pada gambar dibawah.
keterangan :
GD : Gardu Distribusi
SLP : Sambungan Luar Pelayanan
APP : Alat Pengukur dan Pembatas
SLTR : Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
IP : Instalasi Pelanggan
TR : Jaringan Tegangan Rendah
SMP : Sambungan Masuk Pelayanan
PHB : Papan Hubung Bagi
Pengukuran yang dimaksud adalah untuk menentukan besarnya pamakaian daya dan energi listrik. sedangkan yang dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung. berikut ini contoh gambar alat ukur KWH meter
KWH meter dan Prinsip Kerjanya
Watt jam meter merupakan alat ukur untuk mengukur energi listrik dalam orde KWH. karena energi merupakan perkalian antara daya dengan waktu, maka watt jam meter membutuhkan kedua faktor ini. pada prinsipnya, watt jam meter mempunyai kecepatan sebanding dengan daya yang melaluinya. total putaran dalam suatu waktu sebanding dengan total energi, atau watt-jam, yang dikomsumsi selama waktu tersebut.
alat ukur watt jam tidak sering digunakan dilaboraturium tetapi banyak digunakan untuk pengukuran energi listrik komersil. kenyataannya bahwa disemua tempat dimanapun, perusahaan listrik menyalurkan energi listrik keindustri dan pemakai setempat (domestik). alat ini berkerja berdasarkan prinsip kerja induksi.
Elemen alat ukur watt jam satu fasa ditunjukkan pada gambar dibawah. dalam bentuk skema. kumparan arus dihubungkan seri dengan jala-jala, dan kumparan tegangan dihubungkan pararel. kedua kumparan yang dililitkan pada sebuah kerangka logam dengan desain khusus melengkapi dua rangkaian magnet. sebuah piringan aluminium ringan digantung di dlam senjang udara medan kumparan arus yang menyebabkan arus pusar mengalir di dalam piringan. reaksi arus pusar dan medan kumparan tegangan membangkitkan sebuah torsi (aksi motor) terhadap piringan dan menyebakannya berputar.
Torsi yang dibandingkan sebanding dengan kuat medan kumparan tegangan dan arus pusar di dalam piringan yang berturut - turut adalah fungsi kuat medan kumparan arus. berarti jumlah putaran piringan sebanding dengan energi yang telah dipakai oleh beban dalam selang waktu tertentu, dan diukur dalam kilowatt-jam (kwh, kilowatt jam). poros yang menopang piringan aluminium dihubungkan melalui susunan roda gigi ke mekanisme jam panel alat ukur, melengkapi suatu pemabacaan kwh yang terkalibrasi dalam desimal.
Redaman piringan diberikan oleh dua magnet permanen kecil yang ditempatkan saling berhadapan pada sisi piringan. bila piringan berputar, magnet-magnet permanen menginduksi arus pusar di dalamnya. arus-arus pusar ini bereaksi dengan medan magnet dari magnet - magnet permanen kecil dan meredam gerakan piringan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah.
keterangan :
◾Kumparan tegangan, yang dihubungkan pararel dengan beban
◾Kumparan arus, dihubungkan seri dengan beban
◾Stator
◾Piringan Aluminium Rotor
◾Rotor brake magnets
◾Spindle dengan worm gear
◾display dial : 1/10, 10, 1000, 1, 100 dan 10000. dials berputar searah jarum jam
Pengukuran energi dalam sistem tiga fasa dilakukan oleh alat ukur watt jam fasa banyak. kumparan arus dan kumparan tegangan dihubungkan dengan cara yang sama seperti wattmeter tiga fasa. masing-masing fasa alat ukur watt jam mempunyai rangkaian magnetik dan piringan tersendiri, tetapi semua piringan dijumlahkan secara mekanis dan putaran total permenit dari poros sebanding dengan energi total tiga fasa yang dipakai.
Cakram aluminium dilengkapi dengan spindle yang mempunyai worm gear untuk menggerakkan register. register seri dengan dial yang berfungsi untuk merekam jumlah energi yang digunakan. dial termasuk tipe cyclometer, yaitu sebuah display seperti odometer yang menampilkan setiap dial digit tunggal lewat jendela pada permukaan meter, atau tipe pointer dimana sebuah pointer menunjukkan setiap digit. pointer biasanya berputar dalam arah berlawanan dengan mekanik ulir.
Jumlah energi yang dipergunakan ditunjukkan oleh putaran cakram, dinotasikan dengan simbol Kwh yang diberikan dalam unit watt jam per putaran. dengan mengetahui nilai kwh, seorang pelanggan dapat menentukan komsumsi daya yang dipergunakan dengan cara menghitung putaran cakram dengan stopwatch. jika waktu yang dibutuhkan cakram dalam detik untuk menyelesaikan satu putaran adalah t, dan daya dalam watt adalah P = 3600 x kwh/t. contoh jika kwh = 7.2 dan satu putaran membutuhkan waktu 14.4 detik, maka dayanya adalah 1800 watt. metode ini dapat digunakan untuk menentukan konsumsi daya dari peralatan rumah tangga.
Semoga bermanfaat......
Fungsi Penerangan Jalan
saya ingin memposting sebuah artikel yang berguna...
Fungsi Penerangan jalan
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain :
1Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan
2Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan
3Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malan hari
4Mendukung keamanan lingkungan
5Memberikan keindahan lingkungan jalan
Jenis Lampu Penerangan Jalan
◾Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari krakateristik dan penggunaannya secara umum dapat dilihat tabel dibawah ini
◾Rumah lampu penerangan dapat diklasifikasikan menurut tingkat perlindungan terhadap debu/benda dan air. hal ini dapat diindikasikan dengan istilah IP (Index of Protection) atau indek perlindungan, yang memiliki 2 angka, angka pertama menyatakan indek perlindungan terhadap air. sistem IP merupakan penggolongan yang lebih awal terhadap penggunaan peralatan yang tahan hujan dan sebagainya, dan ditandai dengan lambang. semakin tinggi indeks perlindungan (IP), semakain baik standar perlindungannya. ringkasan pengkodeaan IP mengikuti Tabel kode indek perlindungan IP (index of protection). pada umumnya indek perlindungan IP yang sering dipakai untuk kalsifikasi lampu penerangan adalah : IP 23, IP 24, IP 25, IP 54, IP 55, IP 64, IP 65, dan 66.
el Kode Indek IP (Indek of Protectio)
Ketentuan Pencahayaan dan Penempatan
Pencahayaan pada ruas jalan
Kualitas pencahayaan pada suatu jalan diukur berdasarkan metode iluminasi atau luminasi. meskipun demikian lebih mudah menggunakan metode iluminasi, karena dapat diukur langsung di permukaan jalan dengan menggunakan alat pengukur kuat cahaya. kualitas pencahayaan normal menurut jenis /kalsifikasi fungsi jalan ditentukan seperti pada tabel Kualitas Pencahayaan Normal
Tabel Kualitas Pencahayaan Normal
Rasio Kemerataan Pencahayaan (Uniformity Ratio)
Rasio maksimum antara kemerahan pencahayaan maksimum dan minimum menurut lokasi penempatan tertentu adalah seperti yang ditentukan pada tabel Rasio Kemerataan Pencahayaan dibawah.
Pemelihan Jenis dan Kualitas Lampu Penerangan
Pemilihan jenis dan kualitas lampu penerangan jalan didasarkan pada :
1Nilai efisiensi (lihat Tabel Jenis lampu penerangan jalan secara umum kolom 2)
2Umur Rencana
3Kekontrasan permukaan jalan dan obyek
Penempatan Lampu Penerangan
a. Penempatan lampu penerangan jalan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan :
1Kemerataan pencahayaan yang sesuai dengan ketentuan (lihat tabel rasio kemerataan pencahayaan).
2Kemerataan dan keamanan bagi pengguna jalan Pencahayaan yang lebih tinggi diarea tikungan atau persimpangan, dibanding pada jalan yang lurus.
3Pencahayaan yang lebih tinggi
b. Sistem penempatan lampu penerangan jalan disarankan pada tabel sistem penempatan lampu penerangan jalan.
c. Pada sistem Penempatan parsial, lampu penerangan jalan harus memberikan adaptasi yang baik penglihatan pengendara, sehingga efek kesilauan dan ketidaknyamanan penglihatan dapat dikurangi.
Tabel Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan
d. Perencanaan dan penempatan lampu penerangan jalan dapat dilihat gambar dibawah ini
e. Batasan penempatan lampu penerangan jalan tergantung dari tipe lampu, tinggi lampu, lebar jalan dan tingkat kemerataan pencahayaan dari lampu yang akan digunakan. jarak antar lampu penerangan seara umum dapat mengikuti batasan seperti pada tabel (jarak antar tiang lampu penerangan (E) berdasarkan tipikal distribusi pencahayaan dan klasifikasi lampu). dalam tabel tersebut dipisahkan antara dua tipe rumah lampu. rumah lampu tipe A mempunyai penyebaran sorotan/sinar lebih luas, tipe ini adalah jenis lampu gas sodium bertekanan rendah, sedangkan tipe B mempunyai sorotan cahaya lebih ringan/kecil, terutama yang langsung ke jalan, yaitu jenis lampu gas merkuri atau sodium bertekanan tinggi.
Penataan Letak Lampu Penerangan Jalan
Pemasangan Rumah Lampu Penerangan
Pemasangan Tanpa Tiang
Pemasangan rumah tanpa tiang adalah lampu yang diletakkan pada dinding ataupun langit-langit suatu kontruksi, seperti dibawah kontruksi jembatan, dibawah konstruksi jalan layang atau dinding maupun langit-langit terowongan,dll. dapat dilihat pada gambar dibawah
Pemasangan Dengan Tiang
1. Pemasangan Dengan Tiang
Tiang lampu ini pada umumnya diletakkan pada sisi kiri atau kanan jalan. tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan lengan tunggal seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.
2. Tiang Lampu Dengan Lengan Ganda
Tiang lampuini khusus diletakkan di bagian tengah/median jalan, dengan catatan jika kondisi jalan yang akan diterangi masih mampu dilayani oleh satu tiang. tipikal bentuk dan struktur tiang lampu dengan lengan ganda seperti diilustrasikan pada gambar dibawah.
3. Tiang Lampu Tegak Tanpa Lengan
Tiang lampu ini terutama diperlukan untuk menopang lampu menara, yang pada umumnya ditempatkan dipersimpangan-persimpangan jalan ataupun tempat-tempat yang luas seperti pada gambar dibawah ini. jenis tiang lampu ini sangat tinggi, sehingga sistem penggantian/perbaikan lampu dilakukan di bawah dengan menurunkan dan menaikkan kembali lampu tersebut mengunakan kabel suspensi.
lampu Sodium / Natrium Tekanan Tinggi (SON)
lampu sodium tekanan tinggi (HPS/SON) banyak digunakan untuk penerapan diluar ruangan dan industri. lampu inilah yang digunakan pada sistem penerangan jalan umum kota medan. kelebihan dari lampu SON sehingga dipakai sebagai lampu untuk PJU adalah karena lampu ini memiliki spektrum kontinu, reproduksi warnanya baik terutama dari kulit manusia yakni cahaya kuning dengan daya tembus kabut yang besar ; dan penerangan dengan lampu jenis ini meningkatkan kecepatan penglihatan dan menghasilkan kontras yang besar. lampu HPS berbeda dari lampu merkuri dan metal halida karena tidak memiliki starter elektroda, sirkuit balas dan starter elektronika tegangan tinggi. tabung pemancar listrik terbuat dari bahan keramik, yang dapat menahan suhu hingga 2372F. di dalamnya di isi dengan xenon untuk membantu menyalakan pemancar listrik, juga campuran gas sodium - merkuri. lampu HPS dan diagram alir energinya pada gambar dibawah.
ciri - Ciri :
◾Efficacy - 50 - 100 lumens/Watt
◾Indeks Perubahan Warna - 1 - 2
◾Suhu Warna - Hangat
◾Umur Lampu - 24.000 jam
◾Pemanasan - 10 menit, pencapaian panas - dalam waktu 60 detik
◾Mengandung 1-6 mg sodium dan 20 mg merkuri
◾Gas pengisinya adalah xenon. dengan meningkatkan jumlah gas akan menurunkan merkuri, namun membuat lampu jadi sulit dinyalakan.
◾Arc tube (tabung pemancar cahaya) di dalam bola lampu mempunyai lapisan pendifusi untuk mengurangi silau.
Instalasi Lampu Penerangan Jalan Umum Kota Medan
Instalasi lampu penerangan jalan umum dikota medan dapat dilihat pada gambar dibawah.
Alat Pengukur dan Pembatas (APP)
Untuk mengetahui besarnya tenaga listrik yang digunakan oleh pemakai/pelanggan listrik (untuk keperluan rumah tangga, sosial, usaha/bangunan komersial, gedung pemerintah dan instansi), maka perlu dilakukan pengukuran dan pembatas daya listrik.
APP merupakan bagian dari pekerjaan dan tangung jawab pengusaha ketenagalistrikan (PT.PLN), sebagai dasar dalam pembuatan rekening listrik. pada sambungan tenaga listrik tegangan rendah, letak penempatan APP dapat dilihat pada gambar dibawah.
keterangan :
GD : Gardu Distribusi
SLP : Sambungan Luar Pelayanan
APP : Alat Pengukur dan Pembatas
SLTR : Sambungan Tenaga Listrik Tegangan Rendah
IP : Instalasi Pelanggan
TR : Jaringan Tegangan Rendah
SMP : Sambungan Masuk Pelayanan
PHB : Papan Hubung Bagi
Pengukuran yang dimaksud adalah untuk menentukan besarnya pamakaian daya dan energi listrik. sedangkan yang dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan untuk menentukan batas pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung. berikut ini contoh gambar alat ukur KWH meter
KWH meter dan Prinsip Kerjanya
Watt jam meter merupakan alat ukur untuk mengukur energi listrik dalam orde KWH. karena energi merupakan perkalian antara daya dengan waktu, maka watt jam meter membutuhkan kedua faktor ini. pada prinsipnya, watt jam meter mempunyai kecepatan sebanding dengan daya yang melaluinya. total putaran dalam suatu waktu sebanding dengan total energi, atau watt-jam, yang dikomsumsi selama waktu tersebut.
alat ukur watt jam tidak sering digunakan dilaboraturium tetapi banyak digunakan untuk pengukuran energi listrik komersil. kenyataannya bahwa disemua tempat dimanapun, perusahaan listrik menyalurkan energi listrik keindustri dan pemakai setempat (domestik). alat ini berkerja berdasarkan prinsip kerja induksi.
Elemen alat ukur watt jam satu fasa ditunjukkan pada gambar dibawah. dalam bentuk skema. kumparan arus dihubungkan seri dengan jala-jala, dan kumparan tegangan dihubungkan pararel. kedua kumparan yang dililitkan pada sebuah kerangka logam dengan desain khusus melengkapi dua rangkaian magnet. sebuah piringan aluminium ringan digantung di dlam senjang udara medan kumparan arus yang menyebabkan arus pusar mengalir di dalam piringan. reaksi arus pusar dan medan kumparan tegangan membangkitkan sebuah torsi (aksi motor) terhadap piringan dan menyebakannya berputar.
Torsi yang dibandingkan sebanding dengan kuat medan kumparan tegangan dan arus pusar di dalam piringan yang berturut - turut adalah fungsi kuat medan kumparan arus. berarti jumlah putaran piringan sebanding dengan energi yang telah dipakai oleh beban dalam selang waktu tertentu, dan diukur dalam kilowatt-jam (kwh, kilowatt jam). poros yang menopang piringan aluminium dihubungkan melalui susunan roda gigi ke mekanisme jam panel alat ukur, melengkapi suatu pemabacaan kwh yang terkalibrasi dalam desimal.
Redaman piringan diberikan oleh dua magnet permanen kecil yang ditempatkan saling berhadapan pada sisi piringan. bila piringan berputar, magnet-magnet permanen menginduksi arus pusar di dalamnya. arus-arus pusar ini bereaksi dengan medan magnet dari magnet - magnet permanen kecil dan meredam gerakan piringan. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah.
keterangan :
◾Kumparan tegangan, yang dihubungkan pararel dengan beban
◾Kumparan arus, dihubungkan seri dengan beban
◾Stator
◾Piringan Aluminium Rotor
◾Rotor brake magnets
◾Spindle dengan worm gear
◾display dial : 1/10, 10, 1000, 1, 100 dan 10000. dials berputar searah jarum jam
Pengukuran energi dalam sistem tiga fasa dilakukan oleh alat ukur watt jam fasa banyak. kumparan arus dan kumparan tegangan dihubungkan dengan cara yang sama seperti wattmeter tiga fasa. masing-masing fasa alat ukur watt jam mempunyai rangkaian magnetik dan piringan tersendiri, tetapi semua piringan dijumlahkan secara mekanis dan putaran total permenit dari poros sebanding dengan energi total tiga fasa yang dipakai.
Cakram aluminium dilengkapi dengan spindle yang mempunyai worm gear untuk menggerakkan register. register seri dengan dial yang berfungsi untuk merekam jumlah energi yang digunakan. dial termasuk tipe cyclometer, yaitu sebuah display seperti odometer yang menampilkan setiap dial digit tunggal lewat jendela pada permukaan meter, atau tipe pointer dimana sebuah pointer menunjukkan setiap digit. pointer biasanya berputar dalam arah berlawanan dengan mekanik ulir.
Jumlah energi yang dipergunakan ditunjukkan oleh putaran cakram, dinotasikan dengan simbol Kwh yang diberikan dalam unit watt jam per putaran. dengan mengetahui nilai kwh, seorang pelanggan dapat menentukan komsumsi daya yang dipergunakan dengan cara menghitung putaran cakram dengan stopwatch. jika waktu yang dibutuhkan cakram dalam detik untuk menyelesaikan satu putaran adalah t, dan daya dalam watt adalah P = 3600 x kwh/t. contoh jika kwh = 7.2 dan satu putaran membutuhkan waktu 14.4 detik, maka dayanya adalah 1800 watt. metode ini dapat digunakan untuk menentukan konsumsi daya dari peralatan rumah tangga.
Semoga bermanfaat......
Fungsi Penerangan Jalan
Komentar
Posting Komentar